Langsung ke konten utama


Karier Hebat Sjachroedin Z.P sebagai Tokoh Lampung yang Mendunia




 Sjachroedin Zainal Pagaralam merupakan nama lengkap dari Sjachroedin Z.P, lahir di Tanjung Karang, Lampung, 7 Februari 1947. Beliau adalah anak keempat dari sembilan bersaudara, pasangan Zainal Abidin Pagaralam dan Dewi Kartini. Sjahroedin Z.P yang menikah dengan Trully Trisno Pawoto Atmojo yang berdarahkan jawa ini dikarunai empat orang anak yaitu Rycko Menozoa S.Z.P., Handitya Narapati S.Z.P., Nadya Reisya S.Z.P., dan Aryhodia Febriansyah S.Z.P..

            Masa kecil Oedin, begitu sapaannya, dilalui bersama kedelapan saudaranya yaitu  Thamrin Z.P., Sutomo Z.P., Syafariah Widiyanti, Sjachrazad Z.P., Iskandar Z.P., Indrawan Z.P., Khaidir Anwar Z.P., dan Kurniawati. Oedin dekat sekali dengan Sjachrazad Z.P., salah seorang adiknya, hal ini karena usia mereka yang hanya terpaut dua tahun. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan oedin sejak kanak-kanak. Sosok yang tidak primordial dan sukuisme menjadi prinsip yang kuat baginya sampai saat ini. Dia berteman tanpa memandang suku, status, dan agama. Oedin juga dikenal ramah dan sangat disiplin.

               Pada saat lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), beliau kemudian menempuh pendidikan di Akademi Kepolisian Indonesia pada tahun 1970, dan kemudian belajar Hukum di Universitas Jayabaya pada tahun 1972. Beliau juga menyelesaikan Studi Kepolisian di Institut Pendidikan Tinggi Kepolisian Indonesia pada tahun 1974. Selain, menjalani pendidikan di Akademi atau Universitas, Oedin juga banyak menjalani Kursus diantaranya Kursus Kepolisian di Angkatan Bersenjata Nasional Indonesia pada tahun 1981 dan 1994 serta Kursus Kepemimpinan di Institut Pertahanan Nasional pada tahun 1997. Disamping itu, Oedin juga menyelesaikan beberapa kursus pelatihan internasional yaitu, Kursus Pelatihan Internasional untuk Polisi Lalu Lintas di Tokyo (1989) dan Kursus Pelatihan Cerdas di Taipei (1995).

                 Setelah lulus pendidikan Akademi Kepolisian dan berbagai kursus pelatihan, beliau banyak menjalani karier kedinasan diantaranya adalah Dansat Lantas Polda Sumbagsel pada tahun 1981 – 1983. Kemudian,  Kapolres Lampung Selatan & Bandar Lampung  tahun 1984 – 1988.

  Tak hanya itu, beliau juga pernah menjalani karier kedinasan diluar Daerah  Lampung dengan memegang jabatan Sesdit Lantas Polda Jabar tahun 1989 – 1990,  Wakapolwiltabes Bandung Polda Jabar tahun 1990 – 1991, Kapoltabes Palembang Polda Sumbagsel tahun 1991 – 1992, Direktur Samapta Polda Metro Jaya tahun 1992 – 1993, Kapolwil Bogor Polda Jabar tahun 1994 – 1996, dan Wakapolda Sumsel tahun 1996 – 1997.




Langkah-langkah Oedin banyak dikagumi, penuh kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat dengannya. Apalagi, ketika beliau memegang jabatan di polri dengan jabatan Ketua Inkoppol/Primkoppol tahun 1997, Inspektur Pembinaan (Irbin) Itjen Polri tahun 1998, Staf Ahli Kapolri Bidang Manajemen tahun 1998, dan Direktur Samapta Babinkam Polri tahun 1998 hingga beliau menduduki jabatan sebagai Kapolda Sumatera Selatan dengan masa jabatan Januari – Desember 2000 dan Kapolda Jawa Barat, Desember 2000 – Juni 2001.

Ketegasan dan keberanian Oedin dalam mengambil langkah dapat dilihat pada saat beliau menduduki posisi sebagai Deputi Kapolri Bidang Operasi. Saat itu institusinya   diobok-obok dan ditarik-tarik untuk kepentingan politik. Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid saat itu, memerintahkan Polri untuk mendukungnya mengeluarkan dan menjalani Dekrit Presiden. Namun, beliau dengan yakin dan tegas menolak perintah Presiden karena Oedin yakin bahwa langkah Presiden tersebut salah. Pada tahun 2002, beliau pensiun dan berakhirlah karier kedinasannya dengan pangkat terakhir yaitu Komisaris Jenderal Polisi.

Setelah menapaki jejak panjang karier kedinasannya di Polri, beliau terjun ke dunia politik. Dan pada akhirnya, beliau terpilih menjadi Gubernur Lampung periode 2004-2008 dan 2009–2014, selama dua periode. Karier panjang Oedin di Polri ternyata menjadikannya sebagai pribadi yang lebih kuat dalam menghadapi segala tugas dan tantangan. Bagi Oedin semua itu adalah aset berharga dan pengalaman terbaik untuk mengemban posisi baru sebagai orang nomor satu di Lampung.

Terpilihnya Oedin sebagai Gubernur Lampung dari Partai PDI Perjuangan ini, membuatnya harus optimis menghadapi kemiskinan provinsi Lampung. Karena, sebelum kepemimpinan beliau, Provinsi Lampung adalah daerah termiskin ke-3 di Indonesia. Berkat kerja keras, komitmen dan dukungan seluruh lapisan masyarakat di Provinsi Lampung serta dukungan Dunia Usaha dan Swasta, termasuk Pemerintah Pusat dan Kabupaten/Kota. Oedin telah mampu mengantarkan kehidupan rakyat Lampung ke arah yang lebih baik. Dan baginya, prestasi tersebut adalah hasil dari kegigihan seluruh masyarakat Lampung yang berkontribusi dalam meningkatkan pembangunan di Provinsi Lampung. Prestasi itu tak lantas membuat semangat Oedin surut untuk membangun Provinsi Lampung. Justru dengan prestasi itu, Oedin semakin optimis dan terobsesi untuk bisa lebih lagi mengembangkan Provinsi Lampung. Oleh karena itu,  pada saat pilkada 2009 beliau kembali terpilih  menjadi Gubernur Lampung periode 2009-2014.

               Karier hebat Gubernur Lampung dua periode ini, memang terus bersinar. Selama menjadi Gubernur Lampung, beliau aktif terlibat dalam banyak organisasi, seperti Kepala Perjuangan Indonesia Demokrasi-Perjuangan (PDI-P) Lampung, Ketua Asosiasi Pensiunan Pegawai Negeri Sipil dan Publik Lampung, dan Ketua Asosiasi Lampung Sai. Bahkan, tak lama setelah lengser dari kursi gubernur, Oedin pun ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Duta Besar Indonesia untuk Kroasia, salah satu negara pecahan Yugoslavia, yaitu Kroasia.

                Tak diragukan lagi, karier hebat Oedin sebagai Tokoh Lampung yang mendunia ini benar-benar memberikan keteladanan dan gambaran bagaimana kita harus berjuang untuk menghadapi segala macam rintangan di tempat kita berada bahkan ketika kita memegang jabatan dalam suatu institusi. Dalam perjalanan Oedin, jabatan-jabatan yang beliau duduki itulah yang membangun karakteristik bersahaja, bersahabat, dan committed  Oedin akan kemanusiaan. Melihat sosoknya yang sangat tegas, berani, pantang menyerah dan berjiwa kepempinan. Semakin membuat kita percaya bahwa Tokoh Lampung satu ini adalah teladan yang tak habis ditelan zaman.































































Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mau Berprestasi dan Cari Referensi Kampus  Terbaik ?                       Pilih UM Metro dong !                 Halo guys , aku mau cerita tentang Universitas Muhammadiyah Metro nih, referensi buat pilihan kampus terbaik kalian. By the way, untuk pertama kalinya aku akan ceritain pengalaman aku waktu ikut lomba esai di Universitas Muhammadiyah Metro. Dan selanjutnya, aku akan jelasin gimana sih sejarah UM Metro terus fakultas, prestasi dan pencapaianya, biar memantapkan teman-teman semua buat jadiin UM Metro sebagai salah satu kampus terbaik dalam menggapai prestasi. Bukan hanya itu aja, aku juga akan jelasin sarana dan prasarana yang bisa kalian gunain ketika jadi mahasiswa. Informasi ini aku dapat dari salah satu mahasiswa disana. Silahkan disimak ! Sebuah Cerita Prestasiku dari UM Metro             Pada waktu itu, bulan februari kalau tidak salah, saya mendapatkan pesan whatsapp dari kakak sepupu saya yang sedang menempuh pendidika
(Euforia Rakyat Indonesia Menyambut ASIAN  GAMES 2018) Dukung Bersama Asian Games  2018.  Dukung Bersama Asian Games 2018             Komite Olimpiade Asia telah menetapkan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games XVIII pada tahun 2018 untuk menggantikan Vietnam yang menarik diri karena kesulitan dana. Indonesia tentu berharap dapat mengulang prestasi terbaiknya yang pernah diukir pada Asian Games IV pada tahun 1962, di Jakarta yang pada saat itu berhasil menduduki peringkat kedua sesudah Jepang. Menjadi tuan rumah merupakan kesempatan emas untuk meraih sukses dalam banyak hal, seperti sukses dalam penyelenggaraan. Rakyat Indonesia euforia menyambut Pesta Olahraga Asia tersebut. Euforia adalah perasaan senang yang berlebihan, bangga, dan optimisme. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Merrian Webster yang mengartikan istilah euforia sebagai perasaan bahagia yang luar biasa. Jika kita hubungkan dengan ASIAN Games 2018 maka euforia adalah perasaan bahagia, bangga